Social Connect adalah tempat terbaik untuk keluar dari zona nyaman dan upgrade diri.
Hai!
Selamat datang di salah satu bagian kehidupan seorang perempuan berusia 20 tahun yang bernama Agatha Febriyanti. Situasi pandemi membuat kehidupan perempuan yang akrab dipanggil “Veve” itu mengalami banyak perubahan, salah satunya, karena kehilangan.
Siapa orang yang terbiasa dengan kehilangan? Walaupun itu dengan seseorang yang baru ia kenal beberapa bulan belakangan, tapi dampaknya sangat luar biasa. Terlebih pada kesehatan mentalnya.
Veve adalah seorang perempuan yang terbiasa untuk “baik-baik” saja. Ya, ia selalu berusaha untuk “terlihat” baik-baik saja. Terkesan aneh dan sedikit munafik memang, karena Veve juga merupakan seorang perempuan yang sangat peduli dan terbuka akan isu kesehatan mental. Salah satu buktinya adalah dengan niat dan ambisinya untuk masuk ke Social Connect dan berharap dapat membantu banyak orang yang berjuang dengan gangguan mental melalui konten yang dia buat. Ya, dia mendaftar sebagai seorang Campaign Designer yang bertanggung jawab akan materi main campaign Social Connect di media sosial.
Namun, siapa sangka bahwa perjalanannya di Social Connect sebagai Campaign Designer, ternyata menyadarkannya bahwa selama ini ia hanya lari. Lari dari perasaan bahwa Ia sedang tidak "baik-baik" saja. Veve "tertampar" sejak awal membuat konten kampanye “Nyaman Bermedia Sosial” karena ia sudah lama lari dari dunia Instagram. Ia sangat menghindari Instagram dengan alasan “males aja buka Instagram.”. Namun, karena materi yang ia buat pada kampanye itu, ia sadar bahwa ada banyak hal di Instagram yang menyakitkan baginya, sehingga ia menjauhi hal tersebut.
Lalu, kejutan selanjutnya adalah, kampanye untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia pada tanggal 10 Oktober 2021. Melalui kampanye yang berjudul “Mask Up: Jaga Diri dari Stigma Kesehatan Mental”, Veve kembali tertampar dengan materi yang ia buat.
Tak sampai situ, ada kejutan lainnya, pada webinar yang diadakan Social Connect baik untuk internal maupun campaigners yang dibawakan oleh seorang expert. Seringkali, materi yang dibawakan atau pertanyaan yang ditanyakan, sangat relate dengan apa yang ia rasakan.
Bahkan, tak jarang saat berdiskusi dengan rekan kerja sesama Campaign Designer, kita membahas banyak fenomena kesehatan mental yang terjadi dan mendiskusikannya secara bersama. Sungguh mengasyikkan, bukan? Lingkungan kerja di Social Connect memang profesional, tetapi juga penuh dengan apresiasi dan diskusi.
Terima kasih, Social Connect. Terima kasih karena telah berhasil membuat seorang perempuan yang selama ini selalu lari dan menganggap hidupnya baik-baik saja, menjadi berhenti dan sadar bahwa ternyata, selama ini dia hanya lari dan harus berdamai dengan diri sendiri.
ReferensiAgatha Febriyanti Yahya, atau biasa dipanggil "Veve", merupakan seorang mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara. Ia memiliki ketertarikan pada dunia isu sosial seperti kesehatan mental, bahkan mata kuliah kesukaannya adalah Interpersonal Communication yang mempelajari interaksi antar manusia ataupun diri sendiri. Veve berharap dengan kemampuan dan ilmu yang ia miliki, dapat membantu audiens untuk merasa diterima dan lebih menghargai dirinya sendiri. Karena, bagaimana orang lain bisa menghargaimu kalau kamu saja tidak bisa menghargai dirimu sendiri? Dan, apa langkah pertama untuk bisa menghargai diri sendiri? Menerima dan berdamai dengan situasi.
Social Connect adalah tempat terbaik untuk keluar dari zona nyaman dan upgrade diri.
Pertama kali mendapatkan informasi perihal Social Connect Internship itu melalui media sosial.
Menjadi bagian dari keluarga Social Connect, mungkin tidak pernah terlintas dalam benak saya