Social Connect adalah tempat terbaik untuk keluar dari zona nyaman dan upgrade diri.
Waktu awal join Social Connect, aku sebenernya enggak tahu banyak tentang Social Connect sendiri itu apa. In a glance, aku hanya tahu bahwa Social Connect adalah komunitas yang sering ngadain online campaign tentang isu-isu terkait mental health. Jadi ekspektasiku saat join adalah kita bakal dapat informasi tentang mental health aja. Ternyata, di dalamnya, kita enggak hanya kenyang soal mental health, tetapi juga tentang pengalaman dan pengetahuan tentang pengembangan diri.
Tiga bulan pertama aku di Social Connect, aku tergabung di tim Marketing, di bawah divisi Partnership. Di situ, aku belajar banyak tentang public speaking, gimana cara hubungin potential partners, pitching ideas, sampai berhadapan dengan berbagai jenis partners. Yang paling aku suka, kita juga pernah dapat materi tentang how to deal with rejections. Sebagai anak marketing, ditolak calon partners tuh udah sering banget, tetapi tentu saja, itu awalnya bikin nge-down. Apalagi. kalau kita enggak bisa capai target tim. Di Social Connect, aku belajar bahwa rejections are okay. Dari situ, kita bisa cari celah di mana yang bisa kita kembangkan dan strategi mana yang perlu kita perbaiki, alih-alih hanya merasa sedih dan terpuruk karena gagal capai goals.
Di Social Connect juga lingkungan kerjanya seru dan nyaman banget! Meskipun ada goals bulanan sebagai target, work culture-nya nggak pernah kasih pressure. Teammates dan team leader tugasnya lebih menjadi teman support. Jadi, waktu kerja, kita enggak merasa beban dan malah mengerjakan tugasnya dengan senang! Di tiga bulan selanjutnya, alias tiga bulan terakhir aku di Social Connect, aku dan tim diberi kesempatan untuk membentuk divisi baru dalam Partnerships, yaitu Program Partnership. Di sini, kita enggak lagi menghubungi potential partners, tetapi kita menciptakan kegiatan-kegiatan yang gunanya adalah meng-engage partners yang sudah tergabung di dalam Social Connect. Di sini, aku lebih banyak belajar bagaimana mengembangkan ide, planning acara, sampai eksekusi kegiatan. Dari sini juga aku belajar bagaimana cara membaca respons audiens, memilih kegiatan yang cocok dengan audiens kita, dan bagaimana menciptakan relasi yang baik dengan partners. Tentunya, semua kegiatan masih mempertimbangkan isu mental health sebagai topik utama dari Social Connect sendiri. Intinya, selama 6 bulan di sini, aku belajar banyak hal dan juga berkesempatan untuk kenal dengan banyak orang-orang hebat dan keren! Seneng banget bisa berkesempatan untuk gabung dengan teman-teman Social Connect. <3
ReferensiFatin Azmira Cahyaningtyas adalah relawan di Social Connect pada posisi Program Partnership Analyst selama tiga bulan. Fatin sudah membantu mengembangkan salah satu komunitas kesehatan mental terbesar di Indonesia. Lewat kerja keras Fatin dan seluruh tim relawan kami berhasil memberikan dampak sosial kepada lebih dari 5 juta orang di Indonesia. Social Connect dan seluruh relawan akan terus bertumbuh memberikan bantuan kepada orang-orang dengan masalah kesehatan mental, ikuti terus cerita menarik relawan kami, ya!
Social Connect adalah tempat terbaik untuk keluar dari zona nyaman dan upgrade diri.
Pertama kali mendapatkan informasi perihal Social Connect Internship itu melalui media sosial.
Menjadi bagian dari keluarga Social Connect, mungkin tidak pernah terlintas dalam benak saya